Jumat (24/5) pagi, Bupati Jembrana I
Putu Artha bersama Sekda Jembrana Gd. Gunadnya dan sejumlah Kepala SKPD di
lingkungan Pemkab Jembrana, melepas seekor penyu yang ditemukan salah seorang
nelayan di perairan laut Desa Perancak beberapa waktu lalu. Penyu yang
berukuran cukup besar tersebut di lepas ke habitatnya dari lokasi Kelompok
Penangkaran Penyu Kurma Asih Desa Perancak.
Selain melepas seekor penyu, dalam kesempatan tersebut sebanyak 50 tukik dan 3 boko-boko turut dilepas ke tengah laut. Binatang langka yang dilindungi Undang-Undang ini, menjadi perhatian serius Pemkab Jembrana. Di lokasi penangkaran, seluruh tukik dan boko-boko yang ada dilepas secara bersamaan. Sementara ratusan telur penyu masih dalam proses pengeraman di lokasi penangkaran.
Bupati Jembrana I Putu Artha menyebutkan, binatang penyu merupakan salah satu satwa yang sangat langka dan dilindungi undang-undang. Jadi semua pihak punya kewajiban untuk melestarikannya, tidak cukup dilakukan oleh kelompok kurma asih saja. Pemerintah dalam hal ini Pemkab Jembrana telah memberikan perhatian terhadap pemeliharaan yang dilakukan pelestari penyu. Hanya saja menurut Bupati Artha, pemberian bantuan operasional yang sangat diperlukan untuk pemeliharaan penyu dan pembelian telur oleh kelompok masyarakat seperti Kurma Asih, terbentur oleh aturan yang tidak memperbolehkan menerima bantuan secara beruntun setiap tahun. Meski begitu, Bupati Artha akan berupaya memberikan bantuan dalam bentuk kegiatan. “ Saya ingin penyu ini diketahui oleh anak cucu kita nanti, untuk itu penyu harus ada dan hidup selamanya “ ujar Bupati Artha.
Sementara itu Pengelola Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih. I Wayan Anom Astika Jaya mengungkapkan, kelompoknya sudah ada sejak tahun 1997, saat itu jumlah sarang yang diketemukan hanya empat. Beberapa tahun kemudian, perkembangannya terus mengalami peningkatan hingga mencapai 400 sarang. Kondisi tersebut menurut Anom mengindikasikan habitat penyu di Jembrana khususnya di Perancak sangat aman. “ Masyarakat disini sangat antusias dalam melestarikan penyu, buktinya penyu yang dilepas Bupati, adalah penyu yang ditemukan nelayan tanpa sengaja nyangkut di jaringnya, kemudian diserahkan ke sini (kurma asih:red) “ ujar Anom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar